Contoh PPh Final dan Tidak Final

Hello, Sobat MateriPajak! Kali ini kita akan membahas tentang contoh PPh Final dan Tidak Final. Sebelum itu, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu PPh.

Apa itu PPh?

PPh atau Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh orang pribadi atau badan usaha. PPh dibagi menjadi dua jenis, yaitu PPh Final dan PPh Tidak Final.

Read More

Apa Perbedaan PPh Final dan Tidak Final?

PPh Final adalah Pajak Penghasilan yang dikenakan pada penghasilan yang sudah final atau tidak akan dikenakan lagi Pajak Penghasilan setelah itu. Sedangkan PPh Tidak Final adalah Pajak Penghasilan yang dikenakan pada penghasilan yang masih akan dikenakan Pajak Penghasilan di periode berikutnya.

Contoh PPh Final

Berikut ini adalah beberapa contoh PPh Final:

1. PPh Final atas penghasilan dari penyedia jasa transportasi online. PPh Final yang dikenakan sebesar 0,5% dari jumlah bruto pendapatan.

2. PPh Final atas penghasilan dari penyedia jasa periklanan digital. PPh Final yang dikenakan sebesar 2% dari jumlah bruto pendapatan.

3. PPh Final atas penghasilan dari penjualan properti. PPh Final yang dikenakan sebesar 2,5% dari harga jual properti.

Contoh PPh Tidak Final

Berikut ini adalah beberapa contoh PPh Tidak Final:

1. PPh Tidak Final atas penghasilan karyawan. PPh Tidak Final yang dikenakan sebesar 5-30% dari penghasilan karyawan.

2. PPh Tidak Final atas penghasilan dari usaha perseorangan. PPh Tidak Final yang dikenakan sebesar 4,22% dari penghasilan usaha.

Baca Juga :  Mengenal NJOP, Salah Satu Konsep Pajak Terpenting di Indonesia

3. PPh Tidak Final atas penghasilan dari bunga bank. PPh Tidak Final yang dikenakan sebesar 20% dari bunga bank.

Manfaat PPh Final dan Tidak Final

PPh Final dan Tidak Final memiliki manfaat yang berbeda. PPh Final memberikan kepastian pajak yang harus dibayar, sehingga pengusaha tidak perlu lagi menghitung besaran pajak yang harus dibayarkan. Sedangkan PPh Tidak Final memberikan kesempatan pengusaha untuk mengurangi besaran pajak yang harus dibayar dengan melakukan pengurangan atau pengembalian pajak.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa PPh dibagi menjadi dua jenis, yaitu PPh Final dan PPh Tidak Final. Contoh PPh Final antara lain adalah PPh atas penghasilan dari penyedia jasa transportasi online, penyedia jasa periklanan digital, dan penjualan properti. Sedangkan contoh PPh Tidak Final antara lain adalah PPh atas penghasilan karyawan, usaha perseorangan, dan bunga bank. PPh Final memberikan kepastian pajak yang harus dibayar, sedangkan PPh Tidak Final memberikan kesempatan pengusaha untuk mengurangi besaran pajak yang harus dibayar dengan melakukan pengurangan atau pengembalian pajak.

Sekian artikel tentang contoh PPh Final dan Tidak Final. Semoga bermanfaat bagi Sobat MateriPajak. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *